Saluran Komunikasi dalam Organisasi

Praktek organisasi bukanlah menjadi hal yang asing lagi dalam kehidupan kita sehari-hari, dimana hampir semua bagian dari sosial masyarakat merupakan bentuk organisasi. Dan sebagai makhluk sosial yang sering berinteraksi dalam sebuah organisasi, penting untuk memahami mengenai komunikasi yang diterapkan dalam organisasi. Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas lebih lanjut mengenai komunikasi organisasi, terutama pada aspek saluran komunikasi yang terdapat dalam sebuah organisasi.

Pengertian Komunikasi Organisasi

Sebelum membahas mengenai saluran komunikasi dalam organisasi, tentunya kita perlu memahami terlebih dahulu mengenai konsep komunikasi organisasi itu sendiri. Konsep komunikasi organisasi terdiri dari dua aspek besar di dalamnya, yaitu kajian komunikasi dan organisasi. Untuk dapat memahami konsep komunikasi organisasi, terlebih dahulu kita perlu memahami konsep kedua kajian itu secara terpisah.


Komunikasi memiliki asal kata dari bahasa Latin communicatio yang maknanya adalah membuat kesamaan, dimana hal ini diartikan sebagai kesamaan makna atau pemahaman dari proses penyampaian pesan yang dilakukan. Selain sebagai suatu proses penyampaian pesan, komunikasi juga diartikan sebagai suatu proses pembuatan dan penggunaan informasi oleh individu maupun kelompok untuk dapat terhubung satu sama lain atau dengan lingkungan sosial masyarakat. Ada tiga komponen yang menjadi kunci dalam proses komunikasi, yaitu pesan atau informasi, sumber atau pemberi pesan, dan penerima pesan.

Sedangkan organisasi adalah suatu sistem atau sekumpulan dari individu yang memiliki tingkatan atau susunan peran dan saling bekerjasama untuk meraih tujuan bersama, yang kemudian disebut sebagai tujuan organisasi. Syarat terbentuknya suatu organisasi secara sederhana ada dua, yaitu adanya jenjang jabatan yang menunjukkan kedudukan dan status masing-masing posisinya serta ada pembagian tugas, kerja, atau peran yang harus dilakukan oleh masing-masing individu atau anggota dalam organisasi. Setiap anggota memiliki tugas dan peranannya masing-masing, tergantung pada kedudukan dan posisinya dalam organisasi tersebut.


Peranan Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi memiliki peran penting dalam membentuk satu komunikasi yang baik. Berdasarkan hasil penelitian terkait, terdapat beberapa prinsip yang dimiliki saluran komunikasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

Saluran komunikasi massa relatif memainkan peran penting pada tahap pengetahuan dan ketika melakukan komunikasi antar pribadi.

Saluran jenis kosmopolot lebih penting digunakan saat berada di tahap pengetahuan.

Saluran jenis lokal penting digunakan saat berada di tahap persuasif.

Berdasarkan pengertian dari kedua konsep tersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa komunikasi organisasi adalah proses penyampaian dan pertukaran pesan yang terjadi dan dilakukan oleh pihak yang ada dalam suatu organisasi. Komunikasi organisasi juga menunjukkan bagaimana interaksi yang terjadi dalam organisasi, bagaimana pihak atau anggota dalam organsiasi itu saling berhubungan satu sama lain.

Setelah memahami pengertian komunikasi organisasi dan pendekatan yang ada di dalamnya, kini kita akan membahas mengenai saluran komunikasi yang ada dalam suatu organisasi. Secara garis besar, saluran komunikasi dalam organisasi terbagi menjadi saluran formal dan saluran informal, yang mana di dalamnya terdapat beberapa jenis saluran yang terjadi.

A. Saluran Komunikasi Organisasi Formal

Pertama kita akan membahas mengenai saluran komunikasi formal yang ada dalam organisasi, yaitu komunikasi yang terjadi dengan persetujuan resmi organisasi atau peraturan organisasi tersebut dan berisi hal-hal yang berhubngan dengan kinerja dan produktivitas organisasi.

Saluran formal memiliki tujuan atau fokus pada kepentingan dalam organsiasi dan untuk mencapai tujuan organisasi, serta biasanya dilakukan dnegan cukup resmi. Misalnya saja dengan proses komunikasi tertulis melalui memo, surat, atau pernyataan melalui jumpa pers yang mana prosesnya sudah diatur dalam prosedur tertentu. (Baca juga : Hambatan Komunikasi Bisnis)


Saluran komunikasi organisasi informal terbagi lagi ke dalam tiga jenis arus komunikasi, yaitu:

Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang terjadi antara pihak yang memiliki posisi dan peranan yang berbeda dalam organisasi, dimana yang satunya memiliki posisi lebih tinggi dibanding yang satunya lagi. Komunikasi vertikal bisa terjadi dari arah bawah ke atas (upward), atau berarti dari pihak yang memiliki kedudukan lebih rendah kepada pihak yang lebih tinggi. Atau komunikasi vertikal bisa juga terjadi dari arah atas ke bawah (downward), yang berarti komunikasi dilakukan dari pihak yang berkedudukan lebih tinggi kepada pihak yang memiliki kedudukan lebih rendah darinya; dan komunikasi vertikal ini yang lebih banyak terjadi.

Namun bukan berarti komunikasi dari bawah ke atas (upward) ini sama sekali tidak pernah terjadi dalam organisasi, karena ada kalanya komunikasi dari tingkat yang lebih bawah harus dilakukan kepada tingkat yang lebih tinggi. Hanya saja dalam prakteknya, komunikasi vertikal upward ini tidak dapat dilakukan se-leluasa komunikasi vertikal downward; dimana terdapat berbagai prosedur dan aturan yang membatasi pihak yang kedudukan lebih rendah untuk berkomunikasi dengan pihak yang lebih tinggi. Selain itu, pihak yang berkedudukan lebih rendah biasanya memiliki keengganan dan kesungkanan untuk berkomunikasi dengan pihak yang lebih tinggi jika tidak begitu diperlukan. 

Komunikasi Horizontal

Selanjutnya adalah komunikasi organisasi horizontal atau komunikasi lurus, dimana komunikasi ini terjadi antara pihak yang memiliki posisi, kedudukan, atau peran yang sama dalam organisasi. Komunikasi horizontal bisa dilakukan oleh pihak yang berstatus sesama anggota dalam sebuah tim, atau bahkan sesama pimpinan tim. Misalnya saja komunikasi organisasi yang dilakukan oleh anggota divisi keuangan dengan divisi produksi, atau komunikasi yang dilakukan oleh manajer HRD dengan manajer keuangan.

Komunikasi organisasi horizontal adalah jenis komunikasi yang cukup penting dilakukan dalam sebuah organisasi, terlebih lagi jika dalam organisasi tersebut terdapat ketergantungan yang besar antar divisi atau bagian di organisasi itu. Komunikasi horizontal cenderung bersifat koordinatif, dan memiliki beberapa tujuan seperti melakukan tindakan persuasi, mempengaruhi pihak tertentu, atau memberikan informasi kepada pihak yang terkait.

Komunikasi Diagonal

Jenis yang terakhir adalah komunikasi diagonal, yang merupakan komunikasi yang terjadi secara menyilang baik dari segi posisi, stuktur organisasi, maupun tingkatan yang ada dalam organisasi itu sendiri. Komunikasi diagonal ini terkadang dibilang sebagai bentuk komunikasi yang menyimpang karena berbeda dengan bentuk sebelumnya yaitu vertikal dan horizontal, komunikasi ini mendobrak sistem tradisional dan memutus alur yang seharusnya ditetapkan dalam organisasi tersebut.

Misalnya saja, komunikasi dengan pimpinan divisi lain perlu melalui prosedur tertentu, namun karena adanya situasi mendadak sehingga komunikasi itu dilakukan tanpa melalui prosedur yang berlaku. Komunikasi diagonal memang tidak mengikuti aturan baku yang ada dalam organisasi, namun tidak bisa juga dibilang sebagai bentuk komunikasi yang buruk. Karena dalam organisasi itu sering sekali terjadi perubahan yang sangat dinamis, dan terkadang jenis komunikasi diagonal ini perlu untuk dilakukan pada saat-saat tertentu.

B. Saluran Komunikasi Organisasi Informal

Saluran yang kedua adalah saluran informal, dimana praktek komunikasi ini terjadi karena dasar interaksi sosial yang biasa terjadi dalam masyarakat. Jika dalam saluran formal orientasinya adalah keapda organsiasi, saluran informal ini lebih berorientasi kepada hubungan antar pribadi. Karenanya, hal-hal yang dibahas pun bukan yang terkait kepada pekerjaan secara formal namun lebih kepada hal yang bersifat pribadi sebagai individu dalam organisasi.

Saluran komunikasi informal memang cenderung lebih santai dan tidak sebaku saluran formal, dimana tidak perlu ada prosedur atau peraturan resmi yang dibuat oleh organisasi untuk mengaturnya. Komunikasi informal ini biasanya dilakukan pada jam-jam santai seperti jam istirahat kantor atau saat dimana tidak perlu serius dalam membahas pekerjaan. Biasanya pihak yang melakukan komunikasi informal ini membahas hal yang umum terjadi dalam masyarakat seperti berita terkini atau keadaan keluarga individu yang sedang berkomunikasi. 

Faktor yang mempengaruhi Saluran Komunikasi

Terdapat beberapa faktor yang memiliki pengaruh penting terhadap kefektifan penerapan saluran komunikasi, diantaranya:

A. Media Lisan

Media atau pesan yang disampaikan secara verbal dapat dilaksanakan dengan menyampaikan sendiri atau interpersonal, via media komunikasi, seperti media komunikasi modern telepon, smartphone, dan lain-lain. Kemudian, penerima dari pesan tersebut bisa saja oleh diri sendiri, sebuah kelompok kecil, komunitas, kelompok besar, publik, dan lain-lain. Berikut adalah keuntungan dari media lisan, diantaranya:

Pesan disampaikan dengan nada atau dengan warna suara dari sang pengirim, berikut dengan gerak-gerik tubuh, serta raut wajah atau ekspresi.

Pesan ditanggapi langsung berupa pertanyaan, penjelasan, jawaban, dan lain sebagainya.

Pesan yang diterima bisa direspon dengan cepat

B. Media Tertulis

Media satu ini adalah bagaimana pesan disampaikan dengan surat, laporan, memo, poster, selebaran, dan pesan tertulis lainnya. kemudian, berikut ini keuntungan dari media tertulis, diantaranya:

Pesan tertulis memudahkan kita untuk mengingat pesan tersebut karena disampaikan dalam bentuk tertulis.

Pesan yang diterima dapat diserap dan dipelajari lebih lama dibandingkan dengan media lisan yang sifatnya spontan dan mudah hilang.

C. Media Elektronik

Media terakhir adalah media elektronik, dimana penyampaian pesan menggunakan media digital seperti faximili, email, dan lain sebagainya. beberapa keuntungan yang dapat diambil dari menggunakan media elektronik untuk menyampaikan pesan, diantaranya:

1. Data pesan lebih cepat sampai

2. Data pesan bisa menjangkau orang banyak

3. Data pesan mampu disimpan dan dilihat lagi untuk kemudian hari

Demikianlah pembahasan mengenai saluran komunikasi yang ada dalam organisasi yang perlu kita ketahui dan biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Semoga pembahasan mengenai saluran komunikasi dalam organisasi ini dapat menambah wawasan kita, terutama mengenai kajian dan konsep komunikasi organisasi. Semoga tulisan ini bermanfaat!