Branding dan Marketing: Jalan UMKM Menuju Kelas Dunia
Oleh:Kang Apik
- Ketua LP UMKM PDM & Korda SUMU Kabupaten Cirebon
> “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
(HR. Ahmad)
UMKM sejatinya adalah pengejawantahan dari semangat kebermanfaatan ini.
Mereka bukan hanya mencari penghasilan, tapi juga menciptakan pekerjaan, menghidupkan lingkungan, dan menjaga keseimbangan sosial.
Namun di zaman ini, kebermanfaatan saja belum cukup. Kualitas dan kebaikan harus dikemas dan dikenalkan.
Di sinilah pentingnya branding dan marketing — bukan sekadar seni menjual, tetapi juga seni menyampaikan nilai dan visi kepada dunia.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
> "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik..."
(QS. An-Nahl: 125)
Ayat ini bukan hanya panduan dakwah, tapi juga prinsip dasar branding dan komunikasi nilai.
Kita diminta menyampaikan ajakan—produk, jasa, pesan, nilai—dengan hikmah (strategi dan kebijaksanaan), dan dengan mau’idzah hasanah (pesan yang menyentuh dan bernilai).
Ini adalah kunci utama marketing:
- Menyampaikan sesuatu yang baik, dengan cara yang menarik dan menyentuh
Artinya, produk UMKM yang baik pun perlu dikomunikasikan dengan cara yang bijak, tepat sasaran, dan menyentuh hati.
Jangan sampai produk berkualitas justru kalah bersaing karena tidak mampu bicara di depan publik.
Brand bukan hanya logo atau slogan. Brand adalah persepsi.
Brand adalah kepercayaan. Dalam Islam, kita mengenal istilah "husnul khuluq" (akhlak mulia) — dan sejatinya, ini adalah brand personal seseorang.
UMKM yang ingin naik kelas harus memiliki brand yang kuat, dan itu dibangun oleh tiga hal:
1. Kualitas produk/jasa yang terjaga
2. Pelayanan yang tulus dan jujur
3. Identitas visual dan cerita yang khas
Seperti Rasulullah SAW dikenal sebagai Al-Amin (yang terpercaya), maka UMKM kita pun harus membangun brand kepercayaan—agar setiap orang yang melihat nama atau logonya, langsung percaya dan memilih.
Marketing dalam Islam adalah bagian dari tabligh—menyampaikan. Bukan memanipulasi, bukan menipu.
Tapi mengenalkan kelebihan dengan jujur, menunjukkan manfaat dengan cerdas, dan menarik minat dengan etika.
UMKM hari ini tidak cukup hanya berharap “jualan laris karena produk bagus.”
Kita harus mengenalkan produk ke pasar, membangun interaksi, menjalin relasi, dan menjaga loyalitas.
Kang Apik juga membangun konsultan branding dan marketing www.komunikasi.net, berikut diantara Strategi Marketing Modern sederhana menurut kesimpulan kami :
📲 Aktif di media sosial (bukan hanya jualan, tapi juga berbagi cerita dan solusi)
🎥 Gunakan video pendek, testimoni, dan live selling
📦 Ciptakan kemasan produk yang “bicara”
✍️ Bangun narasi yang menyentuh hati, bukan sekadar harga murah
Maka tugas kita bukan sekadar menjual. Tapi membangun kepercayaan pasar dengan jujur, kreatif, dan terus belajar.
Kepada seluruh UMKM Indonesia, izinkan kami sampaikan:
Branding bukan gaya-gayaan, tapi tanda keseriusan dan kesiapan untuk tumbuh.
Marketing bukan sekadar promosi, tapi strategi untuk menghadirkan manfaat yang lebih luas.
🌟 Jika produkmu berkualitas, jangan sembunyikan.
🌟 Jika layananmu istimewa, jangan ragu tunjukkan.
🌟 Jika usahamu penuh niat baik, maka kabarkanlah dengan cara yang baik pula.
Karena dalam Islam, menyampaikan kebaikan adalah bagian dari amal. Dan melalui branding dan marketing, kita tidak hanya mengembangkan usaha, tapi juga menyebarkan inspirasi.
UMKM Maju, Pencerah Ekonomi Bangsa
Mari bersama kita wujudkan:
✅ UMKM yang kuat brand-nya
✅ UMKM yang tajam marketing-nya
✅ UMKM yang jujur etikanya
✅ UMKM yang tinggi niatnya dan luas manfaatnya
Dari desa kita bangkit, dari branding kita dikenal, dari marketing kita menjangkau dunia.
Bersama, kita buktikan: UMKM bukan hanya tulang punggung, tapi juga wajah masa depan Indonesia!
Salam branding penuh makna,
Salam marketing penuh manfaat,
Dari Cirebon untuk Indonesia.
Kang Apik juga PIC Pemasaran Nasional ITMU - SUMU ( Produk Laptop, PC, Smart Board LP UMKM PP Muhammadiyah)
.png)
