KOMUNIKASI.NET

10 Juni Resmi Jadi Hari Kewirausahaan Nasional! Apa Artinya bagi Masa Depan UMKM Indonesia?

  🚨 10 Juni Resmi Jadi Hari Kewirausahaan Nasional! Apa Artinya bagi Masa Depan UMKM Indonesia?


🎉 Kabar Besar untuk Dunia Usaha: 10 Juni Ditetapkan sebagai Hari Kewirausahaan Nasional!

Banyak yang belum tahu, tapi sekarang sudah resmi: 10 Juni telah ditetapkan sebagai Hari Kewirausahaan Nasional oleh Presiden Joko Widodo. Keputusan ini tertuang dalam Keppres No. 20 Tahun 2024, dan menandai babak baru dalam sejarah ekonomi Indonesia.

Lebih menarik lagi, tanggal ini bukan dipilih sembarangan. 10 Juni adalah hari lahir Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), yang sejak tahun 1972 telah menjadi kawah candradimuka bagi para pengusaha muda Indonesia.

Inilah momen yang tidak boleh dilewatkan, bukan hanya untuk para pelaku usaha, tapi juga bagi pemerintah, akademisi, dan generasi muda yang ingin berkontribusi membangun bangsa lewat jalur wirausaha.


🔎 Apa Sebenarnya Makna Hari Kewirausahaan Nasional?

Penetapan Hari Kewirausahaan Nasional bukan sekadar simbolik. Ini adalah bentuk pengakuan resmi negara terhadap peran strategis kewirausahaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran, dan menciptakan solusi berbasis pasar terhadap masalah sosial.

Di tengah dinamika global yang makin tak pasti, kewirausahaan bukan hanya soal jual-beli. Ia telah menjadi alat transformasi sosial, ekonomi, bahkan budaya. Dan kini, dengan adanya pengakuan formal ini, Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam membangun ekosistem wirausaha yang tangguh dan berdaya saing.


📈 UMKM: Fondasi Kuat Ekonomi Nasional

Jika kita bicara tentang kewirausahaan di Indonesia, maka tak bisa dilepaskan dari UMKM. Saat ini, lebih dari 64 juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah tersebar di seluruh Indonesia. Mereka:

  • Menyumbang lebih dari 60% PDB,

  • Menyerap 97% tenaga kerja nasional,

  • Menjadi ujung tombak ekonomi lokal dan inklusif.

Namun, tantangannya tak sedikit: akses ke permodalan, digitalisasi, regulasi yang rumit, hingga minimnya literasi keuangan. Di sinilah pentingnya peran kolaborasi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil untuk mendorong UMKM naik kelas.


💡 "Wirausaha Tangguh, UMKM Tumbuh, Indonesia Maju" – Lebih dari Sekadar Slogan

Tema yang diangkat tahun ini bukan slogan kosong. Ia mencerminkan semangat kolektif untuk membentuk pelaku usaha yang bukan hanya survive, tapi thrive. Di era disrupsi, ketangguhan adalah kunci. Dan ketangguhan hanya lahir dari kesiapan, inovasi, dan kolaborasi.

Sebagai konsultan bisnis, saya melihat langsung bagaimana pelaku UMKM yang cepat beradaptasi dengan teknologi, memahami pentingnya komunikasi strategis, dan mampu membangun narasi produk yang kuat—akan lebih mudah masuk ke pasar yang lebih luas dan berkelanjutan.


🤝 Peran Komunikasi Strategis dalam Membangun Brand UMKM

Sebagai CEO Komunet, saya sering menemukan satu pola yang berulang: banyak produk UMKM bagus, tapi tidak mampu bicara kepada pasar. Ini bukan soal kualitas, tapi soal komunikasi.

Branding yang kuat, narasi yang autentik, dan strategi komunikasi yang menyentuh emosi pelanggan adalah kunci utama agar usaha kecil bisa tampil besar. Inilah kenapa komunikasi strategis kini menjadi kebutuhan primer, bukan sekadar tambahan.


🚀 Momentum untuk Generasi Muda: Wirausaha sebagai Gaya Hidup

Hari Kewirausahaan Nasional adalah panggilan bagi generasi muda untuk tidak hanya menjadi pencari kerja, tapi pencipta lapangan kerja. Dengan dukungan digital, akses informasi, dan ekosistem kreatif yang semakin terbuka, wirausaha kini bukan lagi jalan sunyi—tapi arena penuh peluang.

Pendidikan kewirausahaan harus hadir sejak dini. Sekolah, kampus, bahkan pesantren perlu melihat wirausaha bukan sebagai alternatif, tapi sebagai jalan utama untuk berkarya dan membangun peradaban baru.


🧭 Apa Langkah Kita Selanjutnya?

  1. Lahirkan lebih banyak inkubator bisnis lokal.
    Dorong kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia usaha.

  2. Tingkatkan literasi keuangan dan digital bagi pelaku UMKM.
    Tanpa dua hal ini, mustahil naik kelas.

  3. Perkuat branding dan komunikasi produk UMKM.
    Jangan hanya produksi, tapi juga bangun koneksi emosional dengan konsumen.

  4. Dorong regulasi yang memihak dan memudahkan.
    Khususnya terkait akses modal, perpajakan, dan ekspor.


🎯 Penutup: Ini Baru Awal!

10 Juni bukan sekadar tanggal baru di kalender nasional. Ia adalah simbol semangat baru, energi kolektif untuk membangun Indonesia yang mandiri secara ekonomi melalui jalan kewirausahaan.

Mari kita rayakan Hari Kewirausahaan Nasional bukan hanya dengan seremoni, tapi dengan aksi nyata, ide besar, dan kolaborasi cerdas.

Wirausaha tangguh, UMKM tumbuh, Indonesia benar-benar bisa maju!


Ditulis oleh Kang Apik


CEO Komunet – Konsultan Bisnis dan Komunikasi Strategis
10 Juni 2025

Saat ini Penulis merupakan Korda Serikat Usaha Muhammadiyah Kabupaten Cirebon dan Ketua LP UMKM PDM Kabupaten Cirebon juga Pengurus Bidang Keorganisasian dan Pelatihan Apindo Kabupaten Cirebon

Penulis Pernah Menjadi Sekretaris Umum HIPMI Kota Batu 2016-2024.