Komunikasi adalah cara manusia menyampaikan pesan kepada manusia yang lain agar dapat saling mengerti satu dengan yang lain. Komunikasi adalah cara bagi manusia dalam melakukan segenap aktivitasnya, termasuk dalam bekerja. 

Memiliki andil yang besar atas keberhasilan dalam bekerja, komunikasi adalah sebuah kemampuan yang harus selalu diasah seiring waktu mengikuti lingkungan yang selalu bersifat fluktuatif. Kemampuan berkomunikasi bukanlah sebuah hafalan yang dipelajari dalam satu atau dua periode saja, namun perlu pembiasaan yang konsisten. 

Terutama dalam membangun komunikasi bisnis. Baik itu antara karyawan dengan atasan maupun antar karyawan. Dalam hal ini, komunikasi bisnis antara Anda, atau customer service misalnya, dan konsumen akan menjadi fokus bahasan.


Bagi Anda yang sedang mengembangkan kemampuan bisnis yang sukses, wajib hukumnya untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi, terlebih apabila konteksnya terhadap konsumen. Mengapa demikian? Karena berkomunikasi kepada konsumen bukanlah sebuah komunikasi terhadap satu tipe orang saja. Anda akan dihadapkan kepada berbagai macam orang, watak, dan latar belakang yang beranekaragam sehingga apa yang sekiranya berterima bagi satu orang belum tentu dapat berterima bagi orang lain.

Berikut adalah beberapa tips yang mungkin dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi Anda dengan konsumen.

1. Komunikasi menjadi perangkat utama

Anda sebagai pebisnis harus dapat menempatkan komunikasi sebagai perangkat utama dalam sebuah hubungan dengan konsumen. Mengapa demikian? Karena komunikasi dalam bisnis haruslah bersifat efektif dan efisien. Akan baik bagi Anda apabila mendorong diri untuk secara aktif menginisiasi pembicaraan dan memahami bagaimana mengemas pembicaraan terhadap konsumen apabila Anda telah meletakkan komunikasi sebagai hal utama.


2. Memperhatikan mitra tutur dalam berkomunikasi

Perlu Anda tanamkan dalam pola pikir bahwa tidak selamanya Anda adalah pusat dari lingkaran komunikasi yang terjalin. Ada kalanya Anda harus memasang telinga baik-baik dan mendengar atas apa yang disampaikan konsumen kepada Anda. Baik itu melalui media pesan singkat maupun bertemu tatap muka. Hal ini sangat penting bagi kesuksesan bisnis Anda. 

Karena dengan memberi perhatian kepada lawan bicara, dalam hal ini konsumen, mereka akan merasa lebih dihargai. Di samping itu, Anda dapat memahami bagaimana pola pikir konsumen dengan lebih baik, sehingga dapat menjadi bekal dalam menyusun langkah bisnis kedepannya.

3. Ketahui lawan bicara

Anda harus mengetahui siapa yang menjadi lawan bicara. Artinya, Anda memahami konsumen yang satu akan berbeda responnya dengan konsumen yang lain. Hal ini akan memengaruhi bagaimana cara Anda dalam memberikan respon dan pendekatan yang baik dan benar. 

Misalnya, ketika Anda berkomunikasi dengan konsumen yang berusia sebaya orang tua Anda, tentu saja cara berkomunikasinya akan berbeda dengan konsumen yang seumuran dengan Anda. Berkomunikasi dengan konsumen yang terpaut umur jauh lebih tua membutuhkan kesabaran dan juga kesantunan yang lebih. Sehingga gaya pendekatan juga akan berbeda. 

Berangkat dari contoh tersebut, penting kiranya bagi Anda untuk memahami mereka sebelum berkomunikasi langsung.

4. Jujur dalam perkataan

Jujur adalah norma yang mutlak dalam menjalankan bisnis, tak terkecuali dalam hal komunikasi. Apa yang Anda sampaikan haruslah sesuai dengan kenyataan yang ada, tidak dibuat-buat dan ditutup-tutupi untuk memberikan kesan yang bagus. 

Termasuk memberikan alasan atau janji palsu yang sebenarnya tidak ada dalam aturan bisnis Anda hanya untuk memuaskan mereka. Hal ini hanya akan menimbulkan masalah lain bagi Anda di kemudian hari seperti turunnya kredibilitas. 

Sebagai contoh, komplain dari konsumen karena produk yang Anda kirimkan tidak sesuai dengan yang mereka harapkan akibat salah warna. Maka, Anda harus jujur bahwa hal itu kesalahan tim dan berikan solusi atas hal tersebut, misal dengan diskon pembelian berikutnya, dan sebagainya.

5. Mendikte bukan respon yang baik

Mendikte dalam berkomunikasi dengan konsumen adalah hal yang harus Anda hindari dalam dunia bisnis. Perihal urusan bisnis yang Anda jalani, merupakan hal yang berbeda dengan kelas kuliah yang didikte oleh seorang dosen. Mungkin konsumen Anda terlihat lebih junior, namun bukan berarti Anda patut memperlakukannya seperti penampilannya. 

Siapa yang tahu bahwa bisa saja konsumen tersebut adalah sosok yang lebih berpengalaman dari Anda. Gunakanlah bahasa yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak, tidak perlu berlebihan dan/atau menggurui dalam menyampaikan sesuatu.